Senin, 17 Desember 2012

mengurai kemacetan yang macet


Kemacetan masih menjadi momok bagi Kota Medan. Nyaris di setiap jalan kota kendaraan bertumpuk dan hal itu menjadi pemandangan yang lumrah. Setiap pagi saat aktivitas dimulai, tengah hari saat jam istirahat makan siang dan pulang sekolah, serta sore harinya saat jam pulang kerja selalu diwarnai kemacetan. Ratusan mobil dan sepeda motor terpaksa berinsut-insut di sejumlah jalan protokol dan hal ini terjadi setiap harinya. Kondisi jalanan yang seperti ini sangat mengganggu khususnya bagi para pelajar dan pekerja saat menuju kantor dan sekolah. Selain menyebabkan keterlambatan, kemacetan itu juga membuat emosi dan kesehatan pun bisa terganggu, karena mengalami depresi serta gangguan saluran pernapasan akibat asap kendaraan bermotor.
Saat ini jalanan di Kota Medan juga sangat semeraut , terlihat dari banyaknya jalanan yang berlubang , kemacetan yang terjadi dimana-mana akibat tingginya volume kendaraan yang melintas dan tidak sesuai dengan lebarnya ruas jalan. Banyaknya pengendara yang memarkirkan kendaraanya disepanjang bibir jalan juga menjadi salah satu pemicu dari kemacetan yang setiap harinya terjadi. Selain itu kita juga sering menemui traffic light yang sudah tidak berfungsi dengan baik, hal tersebut yang sering membuat para pengendara jadi males mentaati aturan lalu lintas dan sering menerobos saat lampu merah yang seharusnya mereka berhenti dibelakang garis, padahal jelas tertulis disetiap persimpangan yang ada traffic light nya "BERHENTI DIBELAKANG GARIS" akan tetapi pada kenyataannya tak satu pun pengendara yang melakukan hal tersebut. Kondisi memprihatinkan itu disebabkan pengelolaan transportasi yang masih buruk, sehingga jumlah titik kemacatan setiap hari bertambah.
Kota medan memiliki luas wilayah 26.510 hektare (265,10 km persegi) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara, dalam arti kata Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif  kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Untuk jumlah kendaraan bermotor di Sumatera Utara terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2011 lalu, peningkatannya mencapai 11,28%. Dari jumlah itu, penambahan sepeda motor yang paling banyak. Berdasarkan data dari Direktur Lantas Polda Sumut, Kombes Pol Bambang Sukamto SH MH mengungkapkan, kendaraan bermotor pada tahun 2011 naik sebanyak 455.855 unit, yakni dari 4.039.127 unit menjadi 4.494.982 unit. Kenaikan itu dikarenakan cukup mudahnya untuk memiliki sepeda motor saat ini. Selain itu, mobil penumpang naik 18.941 unit, yakni dari 324.984 unit menjadi 353.925 unit. Kemudian kendaraan khusus naik 58 unit, yakni dari 952 unit menjadi 1.010 unit. Sementara mobil barang dan mobil bus, dilaporkan tetap, yakni masing-masing 204.983 unit dan 29.978 unit. Jumlah tersebut belum menggambarkan jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar. Diperkirakan masih banyak kendaraan yang belum terdaftar. (medanbisnis.com)
Tentu saja dengan jumlah kendaraan bermesin sebanyak itu bayangkan seberapa banyak asap/gas beracun yang mencemari udara, yang kita hirup setiap harinya. Itu masih ditahun 2011 bagaimana dengan 2012 yang sudah dipenghujung tahun ini? Dan bagai mana pula pesatnya pertumbuhan kendaraan ditahun 2013 mendatang? Seperti apa keadaan jalanan Kota Medan ini selanjutnya? Apakah pemerintah bisa mengatasi permasalahan mengenai kemacetan dan kondisi jalanan Kota Medan ini? Jawabannya TIDAK !! Pemerintah tidak bisa melerai kemacetaan yang macet karena pemerintah tidak dapat membuat jalan baru diKota Medan saat ini. Kalau solusinya hanya membuat jembatan layang saja itu tidak menjadi jalan keluar karena kemacetan yang teratasi hanya disekitaran jembatan layang tersebut saja akan tetapi 1 KM selanjutnya akan terjadi kemacetan lagi. Membuat alur jalan satu arah (one way) dipusat kota juga bukan menjadi solusi yang ampuh karena sering kita temukan setiap harinya jalanan dipusat kota. Ditahun 2013 mendatang kabarnya busway akan hadir dikota medan sebagai salah satu cara mengurangi kemacetan yang menurut saya hanya akan memperparah kemacetan kota medan karena ukuran busway yang terbilang cukup besar sementara lebar jalan Kota Medan sangat tidak sesuai dengan ukuran kendaraan yang melintas setiap harinya. Ada baiknya mengatur mengatur tatanan kota terlebih dahulu seperti memindahkan sekolah-sekolah elit yang ada dipusat kota kedaerah pinggiran karena seperti sekolah Sutomo dan Safiatul juga menjadi sumber kemacetan saat jam masuk dan pulang sekolah , pedagang kaki 5 yang menggunakan bibir jalan sebagai lahan berjualan , serta menertibkan parkir liar yang sering kita lihat dibibir-bibir jalan, membuat medan tanpa polusi selama 1 hari dalam 1 minggu , memperbaiki traficligth dan jalanan berlubang barulah menghadirkan busway sebagai alat transfortasi alternative untuk mengurangi kemacetan yang ada. Selain dengan busway bisa juga dengan menjadikan kereta api sebagai alat transfortasi sehari-hari selain mengurangi kemacetan kereta api juga membuat penumpangnya lebih cepat sampai ketujuan sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam aktifitas sehari-hari.

2 komentar: