Kemacetan masih menjadi momok bagi Kota Medan.
Nyaris di setiap jalan kota kendaraan bertumpuk dan hal itu menjadi pemandangan
yang lumrah. Setiap pagi saat aktivitas dimulai, tengah hari saat jam istirahat
makan siang dan pulang sekolah, serta sore harinya saat jam pulang kerja selalu
diwarnai kemacetan. Ratusan mobil dan sepeda motor terpaksa berinsut-insut di
sejumlah jalan protokol dan hal ini terjadi setiap harinya. Kondisi jalanan
yang seperti ini sangat mengganggu khususnya bagi para pelajar dan pekerja saat
menuju kantor dan sekolah. Selain menyebabkan keterlambatan, kemacetan itu juga
membuat emosi dan kesehatan pun bisa terganggu, karena mengalami depresi serta
gangguan saluran pernapasan akibat asap kendaraan bermotor.
Saat ini jalanan di Kota Medan juga sangat
semeraut , terlihat dari banyaknya jalanan yang berlubang , kemacetan yang
terjadi dimana-mana akibat tingginya volume kendaraan yang melintas dan tidak
sesuai dengan lebarnya ruas jalan. Banyaknya pengendara yang memarkirkan
kendaraanya disepanjang bibir jalan juga menjadi salah satu pemicu dari kemacetan
yang setiap harinya terjadi. Selain itu kita juga sering menemui traffic light
yang sudah tidak berfungsi dengan baik, hal tersebut yang sering membuat para
pengendara jadi males mentaati aturan lalu lintas dan sering menerobos saat
lampu merah yang seharusnya mereka berhenti dibelakang garis, padahal jelas
tertulis disetiap persimpangan yang ada traffic light nya "BERHENTI
DIBELAKANG GARIS" akan tetapi pada kenyataannya tak satu pun pengendara
yang melakukan hal tersebut. Kondisi memprihatinkan itu disebabkan pengelolaan
transportasi yang masih buruk, sehingga jumlah titik kemacatan setiap hari
bertambah.
Kota medan memiliki luas wilayah 26.510 hektare
(265,10 km persegi) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara, dalam
arti kata Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang relatif besar. Untuk jumlah kendaraan bermotor di Sumatera Utara terus
meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2011 lalu, peningkatannya mencapai
11,28%. Dari jumlah itu, penambahan sepeda motor yang paling banyak.
Berdasarkan data dari Direktur Lantas Polda Sumut, Kombes Pol Bambang Sukamto
SH MH mengungkapkan, kendaraan bermotor pada tahun 2011 naik sebanyak 455.855
unit, yakni dari 4.039.127 unit menjadi 4.494.982 unit. Kenaikan itu
dikarenakan cukup mudahnya untuk memiliki sepeda motor saat ini. Selain itu,
mobil penumpang naik 18.941 unit, yakni dari 324.984 unit menjadi 353.925 unit.
Kemudian kendaraan khusus naik 58 unit, yakni dari 952 unit menjadi 1.010 unit.
Sementara mobil barang dan mobil bus, dilaporkan tetap, yakni masing-masing
204.983 unit dan 29.978 unit. Jumlah tersebut belum menggambarkan jumlah
kendaraan bermotor yang terdaftar. Diperkirakan masih banyak kendaraan yang
belum terdaftar. (medanbisnis.com)
Tentu saja dengan jumlah kendaraan bermesin
sebanyak itu bayangkan seberapa banyak asap/gas beracun yang mencemari udara,
yang kita hirup setiap harinya. Itu masih ditahun 2011 bagaimana dengan 2012
yang sudah dipenghujung tahun ini? Dan bagai mana pula pesatnya pertumbuhan
kendaraan ditahun 2013 mendatang? Seperti apa keadaan jalanan Kota Medan ini
selanjutnya? Apakah pemerintah bisa mengatasi permasalahan mengenai kemacetan
dan kondisi jalanan Kota Medan ini? Jawabannya TIDAK !! Pemerintah tidak bisa
melerai kemacetaan yang macet karena pemerintah tidak dapat membuat jalan baru
diKota Medan saat ini. Kalau solusinya hanya membuat jembatan layang saja itu
tidak menjadi jalan keluar karena kemacetan yang teratasi hanya disekitaran
jembatan layang tersebut saja akan tetapi 1 KM selanjutnya akan terjadi
kemacetan lagi. Membuat alur jalan satu arah (one way) dipusat kota juga bukan
menjadi solusi yang ampuh karena sering kita temukan setiap harinya jalanan
dipusat kota. Ditahun 2013 mendatang kabarnya busway akan hadir dikota medan
sebagai salah satu cara mengurangi kemacetan yang menurut saya hanya akan
memperparah kemacetan kota medan karena ukuran busway yang terbilang cukup besar
sementara lebar jalan Kota Medan sangat tidak sesuai dengan ukuran kendaraan
yang melintas setiap harinya. Ada baiknya mengatur mengatur tatanan kota
terlebih dahulu seperti memindahkan sekolah-sekolah elit yang ada dipusat kota
kedaerah pinggiran karena seperti sekolah Sutomo dan Safiatul juga menjadi sumber
kemacetan saat jam masuk dan pulang sekolah , pedagang kaki 5 yang menggunakan
bibir jalan sebagai lahan berjualan , serta menertibkan parkir liar yang sering
kita lihat dibibir-bibir jalan, membuat medan tanpa polusi selama 1 hari dalam
1 minggu , memperbaiki traficligth dan jalanan berlubang barulah menghadirkan
busway sebagai alat transfortasi alternative untuk mengurangi kemacetan yang
ada. Selain dengan busway bisa juga dengan menjadikan kereta api sebagai alat
transfortasi sehari-hari selain mengurangi kemacetan kereta api juga membuat
penumpangnya lebih cepat sampai ketujuan sehingga tidak terjadi keterlambatan
dalam aktifitas sehari-hari.
Kerennn..
BalasHapus:)
makasi :)
BalasHapus